Pemda Sorsel Didesak Prioritaskan Dana Otsus Untuk Masyarakat Hukum Adat
PBDNEWS.COM, SORSEL – Bertempat di Taman Trinati Teminabuan, Sabtu (30/09/2023) Pemuda dan Masyarakat Adat Sorong Selatan meminta keseriusan Pemda Sorong Selatan dalam mengimplementasi kinerja Panitia Masyarakat Hukum Adat (MHA) yang sudah dilantik oleh Wakil Bupati Sorong Selatan pada tanggal 28 Juli 2023 lalu.
Menurut Pemuda dan Masyarakat Adat Sorong Selatan Usai dilantik Tanggal 28 Juli 2023 hingga sekarang belum ada kerja nyata yang dilakukan panitia sebagaimana tercantum dalam Keputusan Bupati Sorong Selatan Nomor : 198.1/115/BSS/III/2023 tertanggal 21 Maret 2023 tentang Penetapan Panitia Masyarakat Hukum Adat Di Kabupaten Sorong Selatan.
Sebelumnya Peraturan Daerah tentang Pengakuan, Penghormatan dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat sudah di tetapkan pada 30 Juni 2022 dan turunannya Peraturan Bupati sudah ditetapkan pada 21 Maret 2023 dan kemudian pelantikan pada akhir Juli lalu.
Untuk itu, Pemuda dan Masyarakat Adat mendesak agar Panitia MHA secepatnya bekerja, mulai dari proses penguatan internal kepanitiaan, proses identifikasi dan verifikasi suku dan marga, pemetaan wilayah adat masing-masing serta siapkan anggarannya dan memberikan rekomendasi kepada Bupati untuk ditetapkan.
Karena lambat dan tidak ada progres kerja Panitia MHA sampai sejauh ini, maka dalam waktu dekat Pemuda dan masyarakat adat akan datangi Panitia yang diketuai oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sorong Selatan untuk menanyakan langsung progresnya, serta Pemuda juga siap membantu Pemerintah bila dibutuhkan baik itu dokumen langkah kerja-kerja hingga proses di lapangan nanti.
Perwakilan Masyarakat Adat Suku Afsya, Yulian Kareth mengatakan kebijakan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat kepada Provinsi Papua melalui dana Otsus selama 20 Tahun hanya sebagai pemanis bibir.
“Dana Otsus itu biasa tong dengar-dengar saja tapi tong tidak tau akan pu muka” ujar Yulian.
Masyarakat Adat berharap Pemda memprioritaskan anggaran pelaksanaan kerja Panitia MHA sehingga Panitia serius dan secepat bekerja dan pastikan sumber dana otsus untuk masyarakat Adat.
Pemuda dan Masyarakat Adat yang hadir dan memberikan pernyataan dalam konferensi pers terdiri dari, Olland Abago )Relawan Tolak Sawit Sorsel), Yulian Kareth (Masyrkat Adat Afsia), Nabot Sreklefat (Pemuda Adat Knasaimos), Irene M. Thesia (Perempuan Adat Tehit), Abraham Makabe (utusan Pemuda Adat Mlaqya), Nego M. Tariga (Pemuda Adat IMU), Roy Bame (OKP PK), Fiki Lemauk (OKP GMKI), Yorim Syenen (Pemuda Adat Knasaimus), Yopi Kladit (Pemuda Adat Knasaimus), Izak Yable (Pemuda Adat Knasaimus)