APH Dimnta Periksa Proyek Pembangunan Jalan Nasional Makbon – Mega
PBDNEWS.COM, TAMBRAUW – Proyek Pembangunan preservasi jalan nasional Makbon – Mega tahun anggaran 2021-2022 yang menelan anggaran 200 milyar lebih kini rusak parah. Dana ratusan milyar itu diduga disunat sehingga kualitas jalan tidak bertahan lama.
Pasalnya jalan nasional yang menghubungkan Distrik Makbon – Mega yang baru dibangun pada tahun 2021-2022 kini rusak berat. Akibatnya masyarakat yang hendak bepergian ke Tambrauw – Sorong, Sorong – Tambrauw mengalami kendala hingga kerugian materi ratusan juta rupiah.
Pantauan media (grup PBDNews.com) kondisi ruas jalan di Distrik Selemkai (distrik yg berada tepat di antara Distrik Makbon dan Mega-red) tersebut terpantau rusak berat hingga menyebabkan beberapa pengendara roda empat dan roda dua harus rela bermalam karna kesulitan melintas dengan kondisi jalan pecek dan berlubang.
Bahkan ada beberapa kendaraan sempat rusak karna berjibaku dengan kondisi jalan tersebut. Hal tersebut tidak bisa dibiarkan karena mengganggu kestabilan ekonomi masyarakat.
Menurut La Ami sopir Sorong – Tambrauw ruas jalan tersebut sudah sering rusak dan mengganggu aktifitas warga dan pengendara yang melintas.
“Jalan ini sudah sering rusak, ini bukan kali pertama rusak kaya begini sampe ada mobil yang mogok juga karna paksa lewat jalan ini,”ujarnya Sembari menambahan, ini awalnya menurut informasi dari orang PU yang dulu kerja jalan ini mereka bilang sampe aspal selesai tapi sampe sekarang masi rusak sekali.
Lebih lanjut, dirinya berharap kepada Kepala Balai PJN Papua Barat selaku pimpinan daerah mewakili kementrian PUPR agar sering-sering turun lapangan untuk meninjau jalan mereka yang rusak akibat kualitas kerja oleh pihak pelaksana yang tidak memadai.
Perlu diketahui proyek Jalan Nasional yang dikerjakan oleh Satker PJN Wilayah II Kota Sorong dengan PPK 2.2 tersebut dikerjakan oleh pemenang lelang PT. Delta atau Pelaksana PT. Pulau Biru selaku kontraktor pelaksana tersebut diduga tidak selesai karena hingga saat ini masih terdapat beberapa kilometer ruas jalan yang tidak teraspal.
Dan berdasarkan data LPSE Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada tahun 2020, dimana pada lelang awal proyek jalan itu sebelumnya dilelang dengan nilai penawaran sebesar Rp 241.000.000.000.- (Dua ratus empat puluh satu milyar rupiah), sedangkan nilai kontrak yang diteken Oleh PT Delta berdasarkan Penawaran terendah pada proses lelang sebesar kurang lebih 210.000.000.000.- (Dua ratus sepuluh milyard rupiah).
Sementara saat di konfirmasi Via WhatsAap, Kabalai PJN Papua Barat melalui PPK 2.2 Irsyad Rahman menyampaikan bahwa kerusakan kondisi jalan yang ada dijalur Makbon – Mega sudah kami Inventarisir, namun curah hujan yang tinggi akhir akhir ini sehingga belum terlaksana.
“Untuk saat ini, akan dilakukan penanganan sementara agar jalan tetap fungsional. Sedangkan untuk penanganan permanen masih dalam proses pengusulan, dikarenakan keterbatasan anggaran APBN 2024,” tutur Irsyad Rahman.
Ia juga mengatakan bahwa perhari ini, pihaknya sudah mulai drop material timbunan pilihan sepanjang ruas penanganan sementara dari Km 73 – Km 80 dan kami berupaya semaksimal mungkin serta direncanakan dalam sebulan selesai.
“Sumber dana penanganan sementara berasal dari anggaran pemeliharaan rutin (Swakelola). Sedangkan untuk pekerjaan penanganan sementara ditangani oleh pihak Satker PJN Wilayah II Sorong,” jelas Irsyad Rahman.
Ia juga menambahkan bahwa, saat ini terdapat alokasi dana yang terbatas dan hanya cukup digunakan untuk penyelesaian tanjakan malaumkarta yang merupakan segmen jalan ruas Makbon – Mega dari Km 55+350 – Km 59+515 merupakan segmen yang sangat dibutuhkan penanganannya. Sementara untuk tanjakan Dela, sejak awal tahun 2024 sudah tuntas tertangani.