Danlantamal XIV Minta Maaf dan Ucapkan Wartawan Sorong Sahabat TNI AL
PBDNEWS.COM, SORONG – Sikap dari jajaran Lantamal XVI/Sorong telah berubah terhadap rekan – rekan wartawan. Sikap humanis lebih di kedepankan dan mendominasi saat bertemu dengan rekan – rekan wartawan dari berbagai media yang diundang untuk bersilaturahmi.
Biasanya saat rekan – rekan wartawan tiba di Pos Jaga depan Lantamal XIV / Sorong sikap curiga dan prasangka dari Anggota TNI AL yang berjaga di depan pagar langsung terasa. Namun Jumat (12/7/2024) kesan itu seakan berubah 180 derajat.
Perwira jaga dengan penuh senyum menyambut rekan jurnalis yang ingin menghadiri undangan dari Komandan Lantamal XIV / Sorong untuk bersilaturhmi.
Komandan Lantamal XIV / Sorong, Laksamana Pertama TNI Deny Prasetyo bersama para perwira menengah benar – benar menunjukkan bahwa antara wartawan dan Anggota TNI AL adalah sahabat.
Suka atau tidak, sikap arogansi oleh oknum Anggota TNI berpakaian preman kepada 4 orang wartawan menjadi momentum evaluasi dari Komandan Lantamal XIV / Sorong kepada jajaran perwira dan anggotanya untuk lebih bersikap humanis kepada rekan – rekan wartawan.
Memang tak dipungkiri bahwa ada beberapa wartawan yang sering meliput kegiatan Lantamal XIV / Sorong sudah sangat dikenal oleh Danlantamal bersama perwira dan anak buahnya. Dan terlihat sangat bersahabat baik, antara rekan – rekan wartawan dengan Danlantamal bersama perwira dan anak buahnya.
Dalam silaturahmi itu, Komandan Lantamal XIV / Sorong sangat menyesalkan sikap emosional yang dilakukan oleh Anggotanya kepada rekan – rekan wartawan.
Danlantamal XIV Sorong dalam keterangan pers dihadapan sejumlah wartawan dari berbagai media di Sorong, Jumat (12/7/2024) menegaskan bahwa dirinya selalu memberikan penekanan kepada seluruh anggotanya untuk bersikap humanis.
Apalagi rekan – rekan jurnalis selama ini, telah banyak membantu TNI AL melalui pemberitaan yang membuat Lantamal XIV / Sorong memiliki nilai positif dari pimpinan.
“Saya ucapkan terima kasih atas bantuan rekan – rekan media yang telah banyak me-report kegiatan kami sebagai bagian dari unsur TNI AL yang bertugas di Sorong. Menurut kami pemberitaan yang dimuat oleh rekan – rekan media sangat membangun dan memberi warna untuk keberadaan kami dalam menjalankan tugas – tugas di Sorong, ” ujar Deny Prasetyo
Diakui oleh Deny Prasetyo bahwa wartawan dan TNI sama – sama bertugas di lapangan, sehingga terkadang bisa saja terjadi sesuatu kesalahpahaman.
“Seperti kemarin tanggal 9 Juni 2024 ada kejadian antara Anggota kami yang bertugas di pos penjagaan dengan rekan – rekan wartawan. Dimana ada tindakan yang dilakukan oleh Anggota kami yang mungkin perilakunya tidak sopan kepada rekan – rekan wartawan, ” tutur perwira tinggi berpangkat Jendral Bintang satu ini.
Deny Prasetyo sebagai Komandan menegaskan selama ini, telah memberikan beberapa poin penekanan agar anggotanya berperilaku humanis terutama kepada teman wartawan dan masyarakat. Meski demikian sebagai Komandan dirinya dengan berbesar hati menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh rekan – rekan wartawan di Sorong.
“Sebagai komandan saya minta maaf ya, karena terkadang mereka (Anggota, red) disebabkan oleh tugas, sehingga kadangkala tidak bisa mengontrol emosi. Saya sudah memberi teguran kepada anggota yang bersangkutan. Saya berharap teman yang mengalami insiden tersebut bisa pula memberi maaf, ” ucap Danlantamal.
Deny Prastyo berharap peristiwa ini bisa menjadi bahan pembelajaran, sehingga tidak terjadi lagi insiden di waktu mendatang.
Danlantamal XIV / Sorong saat ditanya usai memberi pernyataan pers menyampaikan sangat terbuka untuk menyediakan waktu buat bisa bertemu langsung dengan rekan – rekan wartawan yang mendapatkan tindakan arogansi dari anggotanya.
“Saya bersedia menyediakan waktu buat teman – teman yang tidak bisa hadir, kita bisa cari waktu yang tepat, mungkin tidak bisa pagi ini, mungkin bisa sore hari ini, kita bisa bertemu, ” tutur Danlantamal.
Ditegaskan oleh Danlantamal bahwa insiden intimidasi kepada rekan – rekan wartawan tidak akan terulang kembali ke depan, sebab wartawan adalah rekan dan sahabat.
“Wartawan itukan rekan kita, sahabat kita, karena sama – sama menjalankan tugas di lapangan. Kita semua sama sebagai orang lapangan, jadi kita memang harus dekat dengan rekan – rekan wartawan dan media, ” kata Danlantamal XIV menegaskan.
Danlantamal bahkan mempersilahkan wartawan dan keluarga kalau ingin bersantai di gazebo, mancing, mengunjungi kapal – kapal perang yang ada di dermaga Mako Lantamal XIV / Sorong.
“Nanti kalau datang rekan – rekan bisa bersama keluarga sampaikan saja di Pos, saya sudah sampaikan ke Anggota di Pos penjagaan. Tentu saja nanti ada anggota yang dampingi saat berkeliling di lingkungan Mako, ” ucap Danlantamal.
Dalam pemberitaan sebelumnya, peristiwa pengusiran dan tindakan intimidasi kepada beberapa rekan – rekan wartawan terjadi di Lantamal XIV pada Selasa (9/7/2024).
4 orang wartawan hendak mengkonfirmasi adanya insiden seorang prajurit yang diduga bunuh diri, namun belum mendapat penjelasan resmi dari Markas Lantamal XIV, rombongan wartawan malah diusir disertai dengan ancaman oleh oknum tentara berseragam preman.
Sikap oknum Anggota TNI AL itu tentu saja dinilai sebagai bentuk tindakan arogansi. Berbagai reaksi dan kecaman atas peristiwa disampaikan oleh Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ), Ikatan Jurnalistik Televisi Indonesia (IJTI), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) , Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) dan Komnas Perempuan.
Organisasi pers pada dasarnya menekankan agar Komandan Danlantamal menindak tegas oknum Anggotanya, sebab tindakan pengusiran, intimidasi dan pengancaman yang dilakukan kepada beberapa rekan jurnalis bisa diancam pidana, apalagi ada dua rekan wartawan yang menjadi korban intimidasi itu jurnalis perempuan.