2 Tahun Meubelair PUSTU Wailebet Tak Kunjung Tiba, APH Diminta Tangkap Kontraktornya
PBDNEWS.COM, WAISAI- Sangat disayangkan Puskesmas pembantu (PUSTU) di Kampung Wailebet Distrik Batanta Selatan Kabupaten Raja Ampat, Propinsi Papua Barat Daya terbengkalai atau tidak difungsikan karena hingga saat ini pengadaan Meubelair yang dipercayakan kepada salah satu oknum Kontraktor tak kunjung tiba ditempat. Padahal Gedungnya sudah rampung 100 persenÂ
Paket pekerjaan pembangunan Pustu Wailebet dikerjakan oleh dua orang Kontraktor. Yang mana Kontraktor pertama telah menyelesaikan pekerjaan pembangunan gedung sesuai renstra waktu yang ditetapkan oleh dinas. Namun Kontraktor yang mendapat pengadaan Meubelair hingga saat ini entah hilang kemana, hal itu yang mengakibatkan pelayanan di Pustu Wailebet tidak berjalan.
Yang lebih miris lagi pencairan anggaran untuk pengadaan Maubelair di PUSTU Wailebet sudah cair 100 persen ke kontraktornya. Namun kontraktor yang bersangkutan tidak menggunakannya untuk belanja kebutuhan Maubelair di Pustu tersebut.
Salah satu warga kampung Wailebet kepada media ini menyayangkan kinerja dari oknum kontraktor nakal, pasalnya Pustu yang nota bene untuk pelayanan kepada masyarakat, dengan terpaksa tidak difungsikan lantaran Maubelair didalam Pustu tersebut tidak ada
” Kami sangat sayangkan, keadaan Pustu ini, karena sudah hampir dua tahun tidak difungsikan untuk melayani masyarakat lantaran Meubelair yang dipercaya kepada salah satu oknum kontraktor tak kunjung tiba” tukasnya
Dikatakan untuk gedungnya sudah rampung 100 persen dan itu sudah selesai sekitar 2 tahun lalu. Namun untuk peralatan seperti kursi meja dan lainya tidak ada sama sekali. Tukasnya
Oleh sebab itu sebagai warga masyarakat kami meminta kepada dinas terkait untuk segera memanggil kontraktor yang mendapatkan pengadaan Maubelair di Pustu Wailebet untuk meminta pertanggung jawabnya. Karena sudah hampir dua tahun Pustu tersebut tidak di fungsikan
Dan kepada Aparat penegak Hukum (APH) dalam hal ini, kejaksaan, dan Kepolisian agar melihat persoalan ini. Kalau bisa tangkap oknum-oknum Kontraktor nakal seperti begitu, Jangan hanya duduk berpangku tangan melihat kondisi yang terjadi di Kabupaten Seribu Pulau ini. Tetapi turun dan memantau langsung. Karena banyak sekali kontraktor-kontraktor nakal yang kerja tidak beres.