Polres R4 di Desak Tindak Tegas Oknum Guru Penganiayaan Siswa SD di Raja Ampat

PBDNEWS.COM, RAJA AMPAT – Kapolres Raja Ampat didesak segera segera menindak tegas oknum guru penganiayaan siswa SD YPK Marthen Luter Yenbesser Distrik Waigeo Selatan berinisial SS (7). Akibat perbuatan tidak terpuji itu, SS mengalami sejumlah luka serius hingga dirawat di RSUD Raja Ampat.

Hal tersebut di ungkapkan Ketua DPRK Raja Ampat Abdul Wahab Warwei di dampingi Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Raja Ampat, Moh Taufik Sarasa, ST saat menjenguk korban di RSUD Raja Ampat, Kamis (24/08/2023).

Abdul Wahab Warwei dengan tegas mendesak Kapolres Raja Ampat dan Kapolda Papua Barat untuk segera mengambil langkah hukum secara tegas dan terukur kepada pelaku yang merupakan oknum guru di salah satu SD Di Kabupaten Raja Ampat itu.

“Saya minta Polres Raja Ampat dan Polda Papua Barat serius dalam melakukan tindakan hukum yang tegas terhadap LWD,” ujar Ketua DPRK Raja Ampat.

Kepada Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Raja Ampat, Abdul Wahab Warwei menyampaikan segera mengambil tindakan berupa sanksi sebab pelaku merupakan seorang guru. Ia menambahkan kekerasan yang dilakukan oknum guru tersebut merupakan tindakan kekerasan yang luar biasa terhadap anak di bawah umur.

“Saya juga minta kepala dinas Pendidikan Kabupaten Raja Ampat untuk mengambil tindakan sesuai aturan yang berlaku sebab oknum LWD merupakan salah satu Guru, karena ini kekerasan yang luar biasa,” lanjutnya.

Ketua DPRK Raja Ampat Abdul Wahab Warwei mendukung permasalah tersebut di proses secara hukum guna menjadi efek jera bagi masyarakat Raja Ampat dan Papua pada umumnya. Sebab menurutnya permasalahan tersebut sangat salah dan tidak manusiawi.

“Proses hukum pelaku, sehingga permasalahan ini menjadi pembelajar untuk kita semua di Raja Ampat dan Papua pada umumnya, sebab tindakan ini salah dan tidak manusiawi,” ujar Ketua DPRK Raja Ampat.

Dari informasi yang diperoleh, diduga penganiyaan yang dilakukan oleh LWD merupakan tindak yang sudah sering dilakukan namun tidak tersentuh oleh hukum, untuk kebenaran informasi tersebut menurutnya Pihak berwajib yang berhak melakukan penyelidikan untuk mencari tau kebenarannya.

Lanjutnya, Sebagai anak Papua yang menghargai Adat, kata Abdul Wahab Warwei proses hukum tetap berjalan. Secara keluarga bisa dimaafkan, namun sebagai warga negara yang taat akan hukum, kita tetap menghargai hukum sebagai panglima tertinggi.