Ketua DPRK Pertanyakan 2 Miliar Yang Masuk. SEKDA: Ketua DPRK Gagal Fokus, Tidak Paham Mekanisme Penyusunan APBD

0

Ketua DPRK Raja Ampat, Abdul Wahab Warwey dan Sekda Raja Ampat, Dr. Yusuf Salim, M.Si

Loading

PBDNEWS.COM, WAISAI- Ketua DPRK Raja Ampat, Abdul Wahab Warwey kembali menanggapi pernyataan sekda Raja Ampat, Dr. Yusuf Salim M.Si. 

Kepada media ini, Sabtu 05/10/2024 Abdul Wahab Warwey menegaskan kepada Sekda Raja Ampat untuk menjelaskan 2 Miliar pergeseran anggaran dibulan Mei atau Juni  yang disampaikan di pemberitaan sebelumnya 

” Sekda bicara terkait 3 Miliar untuk Bupati dan Wakil Bupati, tapi dia lupa 2 Miliar pergeseran anggaran masuk ke Sekda itu seperti berita awal, dia tidak menjawabnya. Seharusnya Pak Sekda Menjawab 2 Miliar itu, benar atau tidak, jangan menggiring ke hal-hal lain. Pak sekda Bisa Menjelaskannya ka.?. Tanya  Ketua DPRK

Diungkapkan malam itu setelah Deadlock, Pak Sekda sama sekali tidak memberikan data,  justru beliau melakukan rapat dengan beberapa staf keuangan dan Bapeeda. Hasil dari rapat itu usulannya, 1 Miliar buat Pjs Bupati,  1.5 Miliar Turkam Pjs Bupati,   Desk Pilkada 1,7 Miliar, Operasional Sekda sendiri sebesar 3 Miliar, Renovasi ruangan kerja 1 Miliar. 

Untuk renovasi ruang kerja, kami sendiri tidak tahu, ruang kerja yang mana, apakah betul-betul itu merupakan usulan masuk atau jangan-jangan kamuflase dari pak Sekda sendiri. Ujar Abdul sembari menambahkan pak Sekda jangan tulis lain, baca lain. Pungkasnya

Dikatakan yang disampaikan ini merupakan rapat kerja Sekda dengan para staf dan hasil Notulen rapat yang dicatat oleh stafnya dan sampai ke tangan- tangan kita anggota DPRK Raja Ampat. Ungkap Ketua

Disatu sisi kami berharap pak Sekda mengembalikan operator kepada yang berhak memegangnya,yakni Badan Keuangan Daerah, disitu ada pak Jalali, Kabid Anggaran, seharusnya merekalah yang utak atik itu. Bukannya dia membawa kroni-kroni dari luar. 

” Akhirnya pak Sekda hanya jadikan keuangan untuk konsultasi, tapi operatornya dia pakai orang luar, padahal ini jelas-jelas berbicara mengenai uang masyarakat Raja Ampat” Tukasnya

Kemudian dari pengamatan kami, APBD Perubahan tahun 2024 lain dari pada yang lain, dimana kita sudah di ujung masa jabatan, dan bertepatan dengan momen pemilihan kepala daerah.

” Momen pilkada ini ada 5 anggota DPRK Raja Ampat yang maju, pastinya semua anggota DPRK ada pada tim sukses. Atau jangan-jangan Pak Sekda juga masuk dalam salah satu tim untuk memenangkan calon tertentu, namun harapan saya semoga tidak” harap Ketua DPRK Raja Ampat

Sekda Raja Ampat Dr. Yusuf Salim, M.Si saat dikonfirmasi media ini menjelaskan 2 milyar yang dimaksudkan itu adalah pergeseran setelah APBD 2024 di tetapkan.

“lagi-lagi Ketua DPRK Kabupaten Raja Ampat menunjukan ketidakpahamannya tetang mekanisme penyusunan APBD oleh TAPD” Ujar Sekda

Memang kalau pergeseran 2 Miliar salahnya dimana ?, Semua penggunaan dana sesuai aturan yang berlaku, silahkan saja dichek. pinta Sekda

selanjutnya angka-angka yang dia sampaikan itu dapat dari siapa ? Pernah ada catatan yang diviralkan masuk ke grup-grup Whatshap, tapi coba dichek tulisannya siapa ? Kalau Tulisan saya semua staf bisa tahu, karena sering mendistribusikan disposisi ke staf, 

“Jadi Jangan dapat data dipinggir jalan dan naikan ke media. Saya tidak menggiring ke tempat lain, saya hanya jawab sesuai prosedur dan mekanisme yang ada, dan sudah sejak lama tidak berjalan sesuai mekanisme. Saya tidak pernah kamuflase semua sesuai mekanisme” Tegasnya

Sekda juga minta Pak Ketua  jelaskan operator yang mana yang dikatakan berhak, benar-benar beliau gagal fokus. Pembahasan rekonsiliasi untuk menjawab pandangan akhir fraksi karena beberapa OPD perubahannya sangat besar puluhan Miliar, ada yang 30 an miliar, 26 Miliard ada yang 21 Miliar, ada yg 16 Miliard dan ada juga yang 10 dan 9 miliar, rekonsiliasi itu dihadiri oleh Kepala BPKAD  dan staf, serta staf dari Bappeda

Jadi jangan buat cerita operator dari luar,,,sy ketawa aja bacanya. kalau beliau tahu kepala Bappeda tidak hadir itu karena melakukan perjalanan ke Misool.

Saya baru paham ini karena pak Ketua pernah ajak saya di rumah makan Marina tempat berlabuh Spedboat untuk bergabung dengab salah satu tim Calon Bupati tapi saya tdk merespon karena saya tahu Kami harus Netral, semoga beliau masih ingat. Tutup Sekda

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *