KTT MSG Ke 22 di Vanuatu Tolak Keanggotan ULMWP

0

Sumber gambar: Facebook

Loading

PBDNEWS.COM, JAKARTA – iKonferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milanesian Spearhead Group (MSG) Leaders Summit ke-22 berlangsung 23-24 Agustus 2023 di Port Vila, Vanuatu. KTT dihadiri lima negara anggotanya yakni Republik Fiji, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Republik Vanuatu, dan Front Pembebasan Nasional Kanak dan Sosialis (FLNKS).

Dalamn KTT tersebuta dengan tegas Melanesian Spearhead Group (MSG) menolak keanggotaan organisasi ULMWP. Penolakan tesebut muncul dalam Komunike Bersama saat MSG Leaders Summit ke-22 yang dikeluarkan Kamis (24/8/2023).

MSG memberikan Indonesia Keanggotaan Asosiasi pada 2015 lalu , yang mewakili lima provinsi Melanesia di Indonesia. Sementara, United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) diakui sebagai Pengamat.

“Setelah penolakan pada tahun 2016, Melanesian Spearhead Group (MSG) di dalam Konferensi Tingkat Tinggi-nya (KTT) di tahun 2023, kembali menolak permohonan keanggotaan organisasi kelompok separatis ULMWP. Dalam Komunike Bersama (Joint Communique) yang dikeluarkan pada tanggal 24 Agustus 2023, para pemimpin negara-negara angota MSG menegaskan bahwa ULMWP tidak memenuhi kriteria kenggotaan MSG,” tulis Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dalam keterangannya, Sabtu (26/8/2023).

Dilansir dari Antara, Kemlu, KTT MSG menekankan kembali bahwa keanggotaan MSG terbatas hanya untuk negara berdaulat saja. Keputusan tersebut tidak terlepas dari sikap tegas Delegasi RI untuk KTT

Penolakan tersebut disambut baik oleh Indonesia yang menyebutnya sebagai keputusan itu sangat tepat sekali.

Direktur Jenderal Asia, Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI Abdul Kadir Jailani mengatakan , enolakan tersebut karena ULMWP tidak memenuhi ketentuan untuk keanggotaan di MSG. MSG menegaskan bahwa keanggotaan MSG hanya sebatas untuk negara-negara yang berdaulat, sementara ULMWP tidak mewakili siapa pun.

“ULMWP itu mewakili siapa? Mewakili masyarakat Papua tidak. Mewakili siapa?,” kata Abdul Kadir di Jakarta , Sabtu (26/8/2023).

Sebelumnya, Indonesia melakukan aksi walk out dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) MSG ke-22 2023 di Vanuatu saat Ketua Sidang KTT MSG Eduard Louma memberikan waktu berbicara kepada pemimpin ULMWP Benny Wenda.

Meski MSG memberi waktu berbicara kepada Benny Wenda, yang berstatus sebagai observer atau pengamat, MSG kemudian melakukan pertemuan terpisah yang dinilai konstruktif dan memutuskan untuk menolak keanggotaan ULMWP ke dalam kelompok tersebut.

Dalam komunike bersama yang dihasilkan oleh KTT MSG disebutkan bahwa kelompok itu mengakui kedaulatan Indonesia di provinsi-provinsi di Papua. “Jadi, itu jelas. Tidak ada keraguan dengan kedaulatan (Indonesia),” kata Abdul Kadir.

Dia menegaskan kembali bahwa MSG secara tegas mengakui kedaulatan Indonesia di Papua, dan pengakuan itu dinyatakan secara jelas oleh MSG.

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *