Sekda Raja Ampat, Ditantang Yulianus Tebu, Demisioner MRP-PB, Terkait Balita OM dan Ibunya

0

Yulianus Tebu, Demisioner MRP- PB Tantang Sekda Raja Ampat, Terkait Balita OM Dan Ibunya( Foto: Ist)

Loading

PBDNEWS.COM, Waisai – Demisioner Anggota MRP Papua Barat, Yulianus Thebu menanggapi pernyataan Sekretaris Daerah Kabupaten Raja Ampat, Dr Yusup Salim, M.Si pada salah satu media online pada Rabu (25/10/2023) terkait kasus balita berumur tiga tahun dari Raja Ampat yang lahir tanpa anus.

Diberitakan, Pemerintah Kabupaten Raja Ampat melalui Sekretaris Daerah mengklarifikasi bahwa orang tua ibu dari OM orang Raja Ampat namun tidak memiliki KTP Raja Ampat dan saat ini bertempat tinggal di Kota Sorong dan menjadi penduduk Kota Sorong.

Menurut Sekda Raja Ampat, Bantuan kesehatan kepada warganya selalu direspon dengan cepat sesuai SOP dengan syarat utama BerKTP Raja Ampat. Hal ini dikarenakan sumber dana untuk bantuan kesehatan bersumber dari dana Otsus yang diperuntukan untuk Masyarakat Raja Ampat.

Menanggapi hal tersebut, Demisioner Anggota MRP Papua Barat, Yulianus Thebu melalui sambungan WhatsApp Rabu (25/10/2023) dengan tegas mengatakan Pemerintah Daerah Kabupaten Raja Ampat tidak seharusnya permasalahkan status KTP untuk warga masyarakat Raja Ampat yang sedang membutuhkan pelayanan kesehatan yang sumber dananya berasal dari Dana Otsus.

“Pemda Raja Ampat tidak bisa permasalahkan hal itu (berKTP Raja Ampat) dan segala macam, Karana kita ketahui bahwa Marga Drimlol merupakan penduduk asli Raja Ampat dari Suku Mat’Bat, siapa pun yang tugas lama di Raja Ampat pasti tau itu,” kata Yulianus Thebu.

Yulianus Thebu menyebut, kasus balita tiga tahun atas nama OM yang lahir tanpa anus menjadi dasar bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Raja Ampat tidak kreatif. Tidak kreatif yang di sampaikan Yulianus Thebu, karena sumber dana pelayanan kesehatan bersumber dari dana Otsus, secara otomatis peruntukannya untuk membantu orang asli papua berobat dimana saja.

“Mestinya di Raja Ampat itu harus ada Kartu Papua Sehat, atau katakanlah Kartu Raja Ampat Sehat. Jadi orang berobat tidak pakai KTP,” bebernya.

Mantan ASN Raja Ampat itu menantang Sekretariat Daerah Kabupaten Raja Ampat untuk buka-bukaan terkait penggunaan dana Otsus untuk membiayai seberapa orang asli papua yang sakit di Raja Ampat dan jumlah besarannya.

“Kalau bicara soal dana Otsus, Pak Sekda buka-buka saja dana Otsus untuk membiayai orang asli papua yang sakit di Raja Ampat itu sudah berapa dan jumlah biayanya berapa, jangan-jangan dana Otsus digunakan untuk siapa saja yang berKTP Raja Ampat, jika saja hal itu terjadi, kata dia, ada kekeliruan sebab dana Otsus peruntukannya untuk orang asli Papua,”

Lebih lanjut, Demisioner anggota MRP Papua Barat itu mengatakan jika Pemerintah Daerah Kabupaten Raja Ampat memikirkan nantinya ada temuan atau kesulitan dalam pertanggung jawaban dana Otsus  akibat membantu orang Papua dari Raja Ampat yang tidak memiliki KTP Raja Ampat, saya pikir kita bisa bertanya balik, kira-kira sudah berapa banyak orang asli Papua di Raja Ampat yang sakit dan berobat menggunakan dana Otsus, sehingga jika Pemda biayai Pasien ini (balita OM) bisa jadi temuan..?

Lanjut Yulianus Thebu. “Kalau begini caranya, kita terkesan menutup tanggungjawab kita sebagai Pemerintah,” ujarnya mengakhiri.Demisioner MRP- PB Tantang Sekda Raja Ampat, Terkait Balita OM Dan Ibunya. Yulianus Tebu: Mari Kita Buka- Bukaa,sai – Demisioner Anggota MRP Papua Barat, Yulianusebu menanggapi pernyataan Sekretaris Daerah Kabupaten Raja Ampat, Dr Yusup Salim, M.Si pada salah satu media online pada Rabu (25/10/2023) terkait kasus balita berumur tiga tahun dari Raja Ampat yang lahir tanpa anus.

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *