Tambatan Perahu Ibu Kota Distrik Batanta Selatan Raja Ampat Rusak Total
PBDNEWS.COM, RAJA AMPAT – Tambatan Perahu Kampung Yenanas Distrik Batanta Selatan dalam kondisi rusak dan memprihatinkan. Kerusakan terjadi di sepanjang tambatan perahu kurang lebih 300 meter.
Tambatan Perahu tersebut merupakan satu-satunya tambatan perahu yang dimiliki warga Kampung Yenanas. Kerusakan fasilitas umum seperti ini tidak seharusnya berlangsung dalam kurung waktu yang cukup lama.
Dalam kondisi seperti itu, sudah seharusnya menjadi perhatian pemerintah daerah setempat. Sebab tambatan perahu berfungsi sebagai tempat singga dan pergi semua pihak yang berkepentingan di kampung yenanas termasuk Pemerintah Daerah.
Apalagi Kampung Yenanas sebagai Ibu Kota Distrik Batanta Selatan. Sudah barang tentu tambatan perahu yang menjadi fasilitas umum segera untuk diperbaiki.
Salah satu toko masyarakat kampung yenanas Zakeus Sawoy yang dijumpai seusai mengikuti sosialisasi pemilu 2024 oleh Kesbangpol Raja Ampat, KPU dan Bawaslu, mengatakan kerusakan tambatan perahu tersebut sudah cukup lama rusak.
“Anak lihat sendiri to, jembatan ini sudah rusak lama, tidak ada yang datang untuk lihat,” ungkap Zakeus Sawoy, Jumat (10/11/2023).
Selain Zakeus Sawoy, salah satu tokoh pemuda Kampung Yenanas yang namanya tidak disebutkan mengatakan fakta kerusakan tambatan perahu yang terjadi cukup lama itu, kata dia. Masyarakat bisa saja Swadaya untuk bangun tambatan perahu tersebut hanya saja ada janji oknum DPRD yang belum terealisasi.
Lanjut dia, untuk Swadaya masyarakat pun terbilang tidak mencukupi. Hal ini dikarenakan tambatan perahu tersebut cukup panjang sekitar 300 meter sudah tentunya membutuhkan anggaran yang cukup besar.
“Itu lah faktanya Kaka, sebenarnya kami bisah swadaya degan dana kami, Namun janji DPRD itu yang kami Tunggu,”ungkap Pemuda itu.
Pantauan media ini di lokasi, Jumat (10/11/2023) sebuah speed boat yang disewa oleh beberapa ASN Pemda Raja Ampat, KPU dan Bawaslu guna melakukan sosialisasi tentang pemilu 2024 harus diturunkan jauh dauh dari bibir pantai lalu tanpa alas kaki menyeberang ke pantai. Tentunya kondisi seperti itu sangatlah beresiko,