Diduga Ada Bekengan Oknum Anggota DPRK R4 Terkait Tarik Ulur Relokasi Pasar Mbilim Kayam

0

Polres Raja saat Melakukan Pengamanan Demo Damai Relokasi Pasar Mbilim Kayam Beberapa Waktu Lalu( Foto: Ist/ Pbdnews)

Loading

PBDNEWS.COM, WAISAI- Tarik ulur relokasi Pasar Mbilim Kayam ke Pasar Snonbukor sampai saat ini belum terselesaikan, padahal DPRK Raja Ampat sudah beberapa kali melalui pandangan akhir fraksi telah menegaskan agar relokasi pasar segera dilakukan.

Persoalan relokasi pasar Mbilim Kayam ke pasar Snonbukor diduga dimainkan atau dibekengi oleh oknum DPRK Raja Ampat atau pejabat Publik yang mempunyai tempat usaha di wilayah pasar Mbilim Kayam.

Terlihat nyata ada beberapa pejabat publik yang mempunyai tempat usaha, seperti ruko, rumah kontrakan dan beberapa aset usaha lainya yang berlokasi di seputaran pasar Mbilim Kayam

Faktor-faktor ini yang diduga menjadi salah satu persoalan tarik ulur relokasi pasar pasar Mbilim Kayam Ke Pasar Snonbuko. Seharusnya sebagai pejabat publik, harus bisa memberikan contoh yang baik dan taat pada aturan pemerintah. 

Waisai merupakan barometer Wisata di Raja Ampat, kalau  kota Waisai tidak ditata dengan baik selayaknya kota- kota wisata lainya di Indonesia maka dengan sendirinya akan berdampak pada kunjungan wisatawan.

Pasar Mbilim Kayam kota Waisai Kabupaten Raja Ampat( Foto: Isak sorry/Pbdnews)

Dari hasil investigasi Jurnalis dilapangan  ditemukan beberapa fakta menarik yang disinyalir menjadi ‘biang kerok’ tarik ulurnya rencana relokasi tersebut.

Beberapa oknum pejabat publik nampaknya terlibat konflik kepentingan atas rencana relokasi tersebut dilakukan. Hal ini karena para oknum pejabat tersebut diduga kuat memiliki aset berupa rumah kontrakan, Rumah Toko (Ruko) di sekitar areal pasar yang ramai ditempati. Sebab itu, jika relokasi dilakukan, maka akan berfluktuasi pada pendapatan ekonomi yang secara otomatis mengurangi penghasilan para oknum-oknum pejabat tersebut, sekalipun pasar Mbilin Kayam tidak layak lagi ditempati.

Kepala Dinas Industri dan Perdagangan Kabupaten Raja Ampat, Syamsuddin Samuel Ninamuho mengaku bahwa ada oknum-oknum yang sengaja mempengaruhi agar para pedagang enggan direlokasi. Sepeti dikutip dari Ketik.co.id.

“Kita tahu bahwa dibalik ini semua ada oknum yang mengkompori para pedang agar tidak mau direlokasi ke pasar Snonbukor,” ucap Syamsuddin saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (13/6/2024).

Soal relokasi, sambung Ninamuho pihaknya sudah sangat siap untuk untuk melakukan relokasi karena fasilitas pasar sudah komplit dan siap ditempati.

Selain itu, Sam (Sapaan akrab Syamsuddin Samuel Ninamuho- Red) menyatakan bahwa  anggaran relokasi juga sudah siap. Saat ini pihaknya tinggal menunggu instruksi dari pimpinan, yakni Bupati Raja Ampat.

“Anggaran relokasi sudah ada, anggaran untuk keamanan dan lainya sudah siap,” beber Syamsuddin Samuel Ninamuho

Terkait keamanan jika relokasi dilakukan, Syam mengatakan pihaknya akan di back up oleh Satuan Polisi Pamong Praja (SatPol-PP) dan pihak keamanan dari Polri. 

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *