Meski Viral di Medsos, RSUD Raja Ampat Tetap Buka Pelayanan

0

Direktur RSUD Kabupaten Raja Ampat Meidi Lidia Maspaitela, S.Gz, MM, Foto Hizkia/PBDNEWS

Loading

PBDNEWS.COM, WAISAI – Direktur RSUD Kabupaten Raja Ampat Meidi Lidia Maspaitela, S.Gz, MM mengklarifikasi sebuah postingan di media sosial facebook yang di-posting di grup IKW (Info Kota Waisai) Jumat (2/8/2024) sore.

Dalam postingan tersebut, sebuah spanduk berukuran sekitar satu meter dipajang pas samping kiri pintu masuk IGD RSUD Raja Ampat bertuliskan
“Tutup Pelayanan RSUD Raja Ampat” yang kemudian didukung dengan 6 poin.

Ditemui di ruang kerjanya, Direktur RSUD Kabupaten Raja Ampat Meidi Lidia Maspaitela, S.Gz, MM mengatakan pasca postingan tersebut, RSUD Raja Ampat tetap buka pelayanan untuk melayani masyarakat seperti biasanya.

“Saya sampaikan kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Raja Ampat baik yang berada di Waisai maupun yang ada di kampung-kampung bahwa RSUD Raja Ampat tetap dan terus melayani masyarakat,” ujar Meidi Lidia Maspaitela, S.Gz, MM, Jumat (2/8/2024).

Lebih lanjut kata Meidi, RSUD Raja Ampat yang dipimpinnya terus melayani masyarakat sebagaimana motto RSUD Raja Ampat “Hati Yang Gembira Adalah Obat,”. Tenaga Kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit tetap melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat luas.

“Motto kami adalah hati yang gembira adalah obat, sudah pasti bapak/ibu datang ke sini (RSUD red) kesembuhan dengan hati yang gembira, kami nakes yang ada di RSUD Raja Ampat siap melayani,” bebernya.

Saat ditanyakan belum dibayarkan BPJS, Direktur RSUD Raja Ampat menjelaskan bahwa alasan keterlambatan pembayaran BPJS Tahun 2024 karena regulasi yang mengatur BPJS Tahun 2024 masih dalam tahapan pendampingan ARSADA (Asosiasi Rumah Sakit Indonesia).

“Mengapa BPJS 2024 belum dibayarkan karena regulasi untuk BPJS Tahun 2024 itu semua masih dalam tahapan pendampingan dari ARSADA ( Asosiasi Rumah Sakit Daerah Indonesia),” ujar Meidi Lidia Maspaitela.

Terkait keterbatasan obat dan alat kesehatan yang ditulis pada sebuah spanduk tersebut, Direktur RSUD Kabupaten Raja Ampat menegaskan meski mengalami kekurangan obat, RSUD yang dipimpinnya itu akan terus melayani masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan.

“Kelengkapan obat dan Bahan Media Habis Pakai (BMHP), meski ada kekurangan, kami berusaha untuk memberikan pelayanan, apabila ada pasien yang datang dan tidak miliki BPJS, Kami Rumah Sakit yang bantu urus, itulah kelebihan Kami,” ungkapnya.

Pantauan media ini di RSUD Raja Ampat pasca postingan tersebut viral di media sosial facebook, Ketua Komisi III DPRK Raja Ampat dan Anggotanya menemui Direktur RSUD setempat.

Anggota DPRK Raja Ampat, Islawati Sabale dalam pertemuan dengan Direktur RSUD Raja Ampat mengatakan pihaknya dalam waktu dekat akan memanggil semua pihak terkait dalam agenda rapat dengar pendapat.

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *