Sekda R4: Tidak Ada Niat Sedikitpun Untuk Tidak Membantu Balita OM. Semua Karena Keterlambatan Informasi Dari Bawahan

0

Sekda Raja Ampat, Dr. Yusuf Salim, M.Si

Loading

PBDNEWS.COM, Waisai- Sekda Raja Ampat Dr.  Yusuf Salim, M.Si mengklarifikasi informasi yang beredar bahwa Pemda Raja Ampat tidak membantu Balita OM.

Kepada media ini, Sabtu 27/10/2023 menegaskan bahwa penjelasannya di media itu, bukan menolak untuk membantu, tetapi  akibat  keterlambatan dari informasi dari bawa ke atas

” saya tidak menolak untuk membantu, jangankan tolak Proposal, Info saja saya tidak tahu dan juga keterlambatan Informasi dari bawa ke atas” Tegas Sekda

Ditegaskan oleh sekda bahwa tidak pernah ada proposal yang kami tolak apalagi ini menyangkut nyawa manusia

” jadi yang saya jelaskan itu, bukan berarti Pemda menolak untuk membantu, tetapi keterlambatan membantu itu akibat dari tidak adanya info ke kami” ujar Sekda

Perlu saya jelaskan sedikit, lanjut sekda, bahwa  apa yang disampaikan di media beberarapa waktu lalu itu berdasarkan SOP yang saya jelaskan.  Tapi anak Balita OM ini emergency, sudah tentu kalau info dari bawa ke kami, tetap kami bantu. Tapi karena keterlambatan Informasi, nah akhirnya seperti begini. Tukasnya

Untuk itu saya minta maaf, setelah berita ini muncul, baru kita tahu, bahwa anak ini pernah berobat di Puskemas Waigama. Namun karena petugas kesehatan di sana mereka takut kalau saya marah. kenapa saya marah, karena saya sebagai Sekda merasa kecolongan , kok kenapa ada anak Raja Ampat yang sejak lahir menderita sangat serius ini kok Pemda tidak melihat atau merespon

Dan ternyata jawaban mereka disaat saya tanya, mereka bilang, pasien tersebut tidak pernah datang, tetapi informasi dari Ibu OM ini dia pernah ke Puskesmas Waigama, bahkan ketemu langsung dengan Dokter, nah ini merupakan informasi yang kurang ke kami

Untuk itu saya minta maaf terkait hal ini, tetapi sekali lagi pemerintah kabupaten Raja Ampat tidak pernah menutup mata dengan persoalan ini

” Pemda tidak menutup mata dengan persoalan ini, saya sendiri sudah Hubungi Kabag Kesra agar segera ambil langkah-langkah untuk membantu, karena ini bagian dari pelayanan” tegas sekda

Beliau menambahkan, di Raja Ampat Orang sehat saja kita lindungi, apalagi orang yang sudah masuk dalam dalam emergency seperti balita OM.

Jadi sekali lagi, saya menegaskan bahwa apa yang saya sampaikan di media beberapa waktu lalu untuk tidak membantu karena tidak Ber- KTP Raja Ampat Itu Salah. Tetapi  tidak ada informasi bahkan keterlambatan informasi dari bawa ke atas.

” jangan kan proposal, Info saja kami tidak dapat, jadi sekali lagi saya tegaskan bahwa saya tidak pernah menolak proposal, karena tidak ada info ke kami” tukasnya

Tapi sekali lagi, saya coba menelusuri melalui staf dibawa, karena mungkin takut dimarahi dan memberikan jawaban ke kami, tidak pernah melayani pasien tersebut, sehingga saya jawab di media beberapa waktu lalu sesuai informasi dari staf dan bawahan saya dibawa.

Untuk itu saya minta maaf, karena persoalan ini sudah menjadi polemik, tetapi saya tekankan bahwa tidak ada maksud apa-apa untuk tidak membantu pasien tersebut, apalagi dia orang Matbat. Saya juga bagian dari Matbat, karena saya tahun 2003 saya  Camat Di Misool, orang Matbat angkat saya sebagai anak adat. Terangnya

Jadi sekali lagi saya sampaikan bawah tidak  niat sedikitpun untuk tidak membantu pasien pasien balita OM. Tutup Sekda

Sekda R4: Tidak Ada Niat Sedikitpun, Untuk Tidak Membantu Balita OM, Semua Karena Keterlambatan Informasi Dari Bawahaisai- Sekda Raja Ampat Dr.  Yusuf Salim, M.Si mengklarifikasi informasi yang beredar bahwa Pemda Raja Ampat tidak membantu Balita OM.
Kepada media ini, Sabtu 27/10/2023 menegaskan bahwa penjelasannya di media itu, bukan menolak untuk membantu, tetapi  akibat  keterlambatan dari informasi dari bawa ke atas
” saya tidak menolak untuk membantu, jangankan tolnfo saja saya tidak tahu dan juga keterlambatan Informasi dari bawa ke atas” Tegas Sekda
Ditegaskan oleh sekda bahwa tidak pernah ada proposal yang kami tolak apalagi ini menyangkut nyawa manusia
” jadi yang saya jelaskan itu, bukan berarti Pemda menolak untuk membantu, tetapi keterlambatan membantu itu akibat dari tidak adanya info ke kami” ujar Sekda
Perlu saya jelaskan sedikit, lanjut sekda, bahwa  apa yang disampaikan di media beberarapa waktu lalu itu berdasarkan SOP yang saya jelaskan.  Tapi anak Balita OM ini emergency, sudah tentu kalau info dari bawa ke kami, tetap kami bantu. Tapi karena keterlambatan Informasi, nah akhirnya seperti begini. Tukasnya
Untuk itu saya minta maaf, setelah berita ini muncul, baru kita tahu, bahwa anak ini pernah berobat di Puskemas Waigama. Namun karena petugas kesehatan di sana mereka takut kalau saya marah. kenapa saya marah, karena saya sebagai Sekda merasa kecolongan , kok kenapa ada anak Raja Ampat yang sejak lahir menderita sangat serius ini kok Pemda tidak melihat atau merespon
Dan ternyata jawaban mereka disaat saya tanya, mereka bilang, pasien tersebut tidak pernah datang, tetapi in dari Ibu OM ini dia pernah ke Puskesmas Waigama, bahkan ketemu langsung dengan Dokter, nah ini merupakan informasi yang kurang ke kami
Untuk itu saya minta maaf terkait hal ini, tetapi sekali lagi pemerintah kabupaten Raja Ampat tidak pernah menutup mata dengan persoalan ini
” Pemda tidak menutup mata dengan persoalan ini, saya sendiri sudah Hubungi Kabag Kesra agar segera ambil langkah-langkah untuk membantu, karena ini bagian dari pelayanan” tegas sekda
Beliau menambahkan, di Raja Ampat Orang sehat saja kita lindungi, apalagi orang yang sudah masuk dalam dalam emergency seperti balita OM.
Jadi sekali lagi, saya menegaskan bahwa apa yang saya sampaikan di media beberapa waktu lalu untuk tidak membantu karena tidak Ber- KTP Raja Ampat Itu Salah. Tetapi  tidak ada informasi bahkan keterlambatan informasi dari bawa ke atas.
” jangan kan proposal, Info saja kami tidak dapat, jadi sekali lagi saya tegaskan bahwa saya tidak pernah menolak proposal, karena tidak ada info ke kami” tukasnya
Tapi sekali lagi, saya coba menelusuri melalui staf dibawa, karena mungkin takut dimarahi dan memberikan jawaban ke kami, tidak pernah melayani pasien tersebut, sehingga saya jawab di media beberapa waktu lalu sesuai informasi dari staf dan bawahan saya dibawa.
Untuk itu saya minta maaf, karena persoalan ini sudah menjadi polemik, tetapi saya tekankan bahwa tidak ada maksud apa-apa untuk tidak membantu pasien tersebut, apalagi dia orang Matbat. Saya juga bagian dari Matbat, karena saya tahun 2003 saya  Camat Di Misool, orang Matbat angkat saya sebagai anak adat. Terangnya
Jadi sekali lagi saya sampaikan bawah tidak  niat sedikitpun untuk tidak membantu pasien pasien balita OM. Tutup Sekda

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *