Soleman Dimara: Saya Akan Buat LP, Terkait Temuan LHP DDS Sebesar 1 Miliar Lebih di Kampung Wejim Timur
PBDNEWS.COM,Waisai-terkait dengan pernyataan melalui pemberitaan disalah satu media online oleh kepala Kampung Wejim Timur non aktif atas nama Saudara AM yang menyebutkan pergantian kepala kampung dan perangkat barunya tidak bersyarat hukum dan Plt. DPMK mengakui kesalahan tersebut
Di pemberitaan itu juga beliau mempertanyakan prosedur pergantian sekretaris kampung dan bendahara Kampung, karena menurutnya pergantian, penunjukan dan pengangkatan Sekretaris dan Bendahara terlalu dini dan sekejab dilakukan, bahkan AM juga mempertanyakan atruan dari mana sehingga hal itu bisa terjadi.
Menanggapi pernyataan tersebut, Soleman Dimara tokoh masyarakat Kampung Wejim Timur Distrik Kepulauan Sembilan Kabupaten Raja Ampat kepada sejumlah media, Kamis 23/11/2023 mengatakan kalau saudara AM mempertanyakan prosedurnya. Saya pikir sudah sangat jelas bahwa pasca pergantian kepala kampung non aktif yaitu berdasarkan hasil audit Laporan Hasil pemeriksaan ( LHP) dari instansi yang berwenang dalam hal ini Inspektorat
Disarankan oleh Soleman bahwa kepala kampung non aktif AM harus Flasback atau melihat dan mengingat kembali pada tahun 2018 Bapak Adolof Dimara yang waktu itu menjabat sebagai kepala Kampung Wejim Timur diganti oleh kalian sendiri.
” Harus melihat kembali tahun 2018 pergantian kepala Kampung Wejim Timur saat itu dijabat oleh Adolof Dimara. Kalian- kalian yang menggantikannya kok, termasuk sekretaris dan juga Bendahara” tukas Soleman
Pada waktu pergantian kepala kampung Wejim Timur tahun 2018 oleh kalian, tidak ada yang komplen, karena mereka taat asas dan aturan
Hal yang sama dilakukan hari ini, kepala kampung, Sekretaris dan Bendahara diganti. Kenapa harus diganti.?. Tanya Soleman. Karena memang mereka adalah bagian yang ikut bersama- sama membubuhkan tanda tangan dalam setiap proses pencairan dana Kampung
” Wajarlah kalau kepala kampung salah, otomatis Sekretaris dan Bendahara juga salah, karena mereka satu paket” ujar Soleman seraya menambahkan Dengan melihat hal ini, saya berpikir ada ketidakberesan, baik dari kepala Kampungnya, Sekretaris, Bendahara bahkan ketua Bamuskam
Kemudian lanjut Soleman dalam penyampaian kepala Kampung non aktif AM, bahwa pihaknya akan membuat Laporan Polisi( LP) atas dugaan pencemaran nama baik.
Silakan saja mau buat LP dugaan pencemaran nama baik, tetapi kalian ingat bahwa hari ini kami tahan diri tidak membuat Laporan Polisi terkait penyalahgunaan anggaran dana desa yang kalian salah gunakan berdasarkan LHP dari Inspektorat.
Tetapi kalau kalian menginginkan hal itu dibuka, ayo kita buka bersama- sama dan saya akan buat laporan polisi balik terkait kasus korupsi dana desa yang kalian telah lakukan. Tegas Soleman
” Kemarin saya sudah berkoordinasi dengan Kabag Pemerintahan dan DPMK terkait rencana saya untuk membuat LP terhadap kalian, tetapi ada petunjuk dan penyampaian-penyampaian yang harus saya taati, akhirnya saya mengurung niat tersebut untuk mempolisikan kalian- kalian” tandasnya
Ditegaskan oleh Soleman bahwa hari ini gendang perang akan kita lakukan supaya persoalan ini terang benderang siapa yang menghabiskan dana desa sekian miliar dari hasil temuan Inspektorat melalui Laporan hasil pemeriksaannya.
Kemudian ada statment dari kapala Kampung non aktif AM terkait nama baik Marga.
” Bicara soal kasus korupsi tidak ada sangkut pautnya dengan bicara marga, karena kita bukan duduk bicara adat atau pembayaran maskawin. Justru malah sebaliknya kasus korupsi itu memalukan nama marga” Tukasnya
Disatu sisi dengan munculnya persoalan ini, saya melihat ada oknum-oknum tertentu yang mencoba menggiring opini.
” Ada oknum-oknum yang dengan sengaja menggiring opini dalam persoalan ini, dan saya sendiri sudah tahu siapa oknum-oknum tersebut” ucap Dimara
Dikatakannya oknum-oknum yang bermain dan mencoba menggiring opini terkait persoalan ini janganlah memakai topeng. tetapi marilah bermain langsung didepan kami, kalau kalian gentelmen. Tegasnya sembari menambahkan saya tahu kemampuan berbicara dari kepala kampung dan saya tahu oknum-oknum yang mendorong kepala kampung untuk bicara.
Lanjut ditegaskan kepada oknum-oknum yang selalu bermain dibelakang layar atas persoalan ini, marilah berdiri di depan dan berbicara, kalau benar persoalan ini kami yang salah. Tetapi jangan selalu sembunyi dibalik layar
” Kalau berbicara kepentingan, hari ini saya berkepentingan karena saya caleg dari demokrat, tetapi kemudian hari ini bukan saya melihat hal itu, tetapi saya melihat kerugian negara yang ada” tegasnya
Dan juga yang membingungkan saya yaitu tanggal 21/11/2023 kepala kampung non aktif AM bersama anak mantunya komunikasi dengan saya untuk ketemu membahas masalah ini dan sempat bertemu saya di salah satu cafe di kota Waisai
” Dalam pertemuan tersebut ada tiga poin yang dibahas yang pertama mereka meminta agar persoalan ini tidak membias dan masuk ke ranah hukum, kedua mereka minta kalau boleh aparat- aparat kampungnya tidak boleh diganti dan ketiga mereka minta untuk pembangunan rehab rumah yang sementara dikerjakan agar ditangani oleh Plt yang sekarang” Ujarnya
Dari poin-poin diatas yang saya mau tanya, kira-kira dana DDS tahap I untuk pembangunan rehab rumah dikemanakan oleh kalian sehingga pekerjaan itu tidak selesai
Oleh sebab itu saya mau sampaikan kepada Kepala Kampung non aktif Bersama Kruw nya bahwa anda boleh bermain, tetapi anda jangan salah kamar, karena ini kasus korupsi.
Sekali lagi saya tegaskan kepada Kepala Kampung non Alaktif dan pasukannya, kalau mau buat LP silakan, dan pasti kami juga akan balik membuat LP terkait kasus Korupsi yang kalian lakukan berdasarkan temuan Inspektorat sebesar 1. Miliar lebih. Tegas Soleman Dimara menutup wawancaranya