Tolak Relokasi Ke Pasar Snonbukor, Ratusan Pedagang Demo di Kantor DPRD Raja Ampat

0

Tolak Relokasi Ke Pasar Snonbukor, Ratusan Pedagang Duduki Kantor DPRD Raja Ampat( Foto: Isak Sorry)

Loading

PBDNEWS.COM, Waisai- Ratusan pedagang pasar Mbilim Kayam, bersama konsumennya, Rabu 20/09/2023 menggelar demo damai di Kantor DPRK untuk menolak Relokasi pedagang ke Pasar Snonbukor Waisai, Ibu Kota Kabupaten Raja Ampat Propinsi Papua Barat Daya.

Masa yang dikomandani langsung oleh kordinator aksi, Bram Umpain Dimara dan Arek Mambrasar, mulai mengambil start dari depan Pasar Pinang Waisai sambil meneriakan yel-yel menuju kantor DPRD Raja Ampat.

Berbagai pamflet berukuran kecil dibawa oleh para pendemontrans ke halaman kantor DPRK Raja Ampat. Pamflet-Pamflet tersebut menuliskan semua unek-unek dari para pemdemo. Ada yang bertuliskan” Pasar Snonbukor Jauh Dari keramaian Kota” adapula dari para konsumen yang menuliskan salah satu pamflet” kami konsumen penyumbang PAD pertama dan kedua pedagang di Kabupaten Raja Ampat” adapula yang menuliskan” Kami konsumen harus dipikiran karena pasar merupakan pertemuan antara pembeli dan penjual. Adapula bentangan pamflet besar ukuran 3×4 meter yang mengatakan kami konsumen dan pedagang pasar Mblim Kayam menyatakan dengan tegas untuk menolak Relokasi pasar Mbilim Kayam ke Pasar Snonbukor Bukan hanya itu setelah tiba di halaman kantor DPR Raja Ampat, dan disambut tiga anggota DPRD Yakni Ismael Saraka, Yardin dan Zainudin. Bram Umpain Dimara dengan berapi-api langsung memegang Michrophone dan mulai dengan orasinya.

Pada kesempatan itu Bram mengklaim bahwa Dinas terkait telah mengadu domba para pedagang dengan surat yang dikeluarkan pertanggal 21 September 2023 terkait relokasi pasar Mbillim Kayam

Bukan hanya itu Bram dengan semangatnya mengatakan DPR seharusnya melihat kondisi ini, karena DPR merupakan wakil rakyat. Abraham menilai kinerja DPR dalam mengawal aspirasi Rakyat tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

Sementara itu Arek Mambrasar yang juga Koorlap aksi demo damai Pedagang Pasar Mbilim Kayam dengan tegas dan berapi-api mengatakan para pedagang tidak akan angkat kaki dari Pasar Mblim Kayam, karena menurutnya sesuai dengan hasil keputusan bersama, beberapa bulan lalu di Gedung Pari bahwa akan ada pertemuan terakhir tanggal 21 September 2023 bersama para pedagang di pasar Snonbukor. Tetapi semua itu berbanding terbalik dengan surat edaran yang dikeluarkan Dinas terkait bahwa tanggal 21/09/2023 pedagang pasar Mblim Kayam semua sudah harus berpindah ke pasar Snonbukor.

Arek juga menambahkan bahwa reloksi pedagang ke pasar Snonbukor akan membuat pedagang dan pelaku usaha lainya mengalami kerugian. Karena menurutnya beberapa waktu lalu juga sempat pemerintah telah memindahkan pedagang ke pasar tersebut, namun kenyataannya para pedagang rugi besar karena masyarakat enggan berbelanja disana. Tegas arek berapi-api didepan pemdemo dan juga anggota DPRD yang hadir.

Demo yang berlangsung sekitar 2 jam itu dijaga oleh aparat dari Polres Raja Ampat. Dan akhirnya dengan semangat para pedagang yang meminta agar tidak direlokasi ke pasar Snonbukor akhirnya mereka dipertemukan oleh 3 anggota DPR Raja Ampat, yakni Ismael Saraka dari Partai PKS, Zainudin dari partai Golkar dan Yardin dari partai Demokrat.

Pada kesempatan itu, mewakili pimpinan DPR yang berhalangan hadir menegaskan bahwa pedagang pasar Mbilim Kayam belum bisa dipindahkan. ” Saya telah menghubungi kepala dinas, karena ini hanya miskomunikasi terkait surat yang dikeluarkan, oleh sebab itu besok para pedagang silakan kembali berjualan di Pasar Mbilim Kayam sampai ada pertemuan lanjutan antara Pemda dan juga pedagang untuk mencari kesepakatan, barulah bisa dipindahkan” tegas Ismael Saraka yang langsung di sambut yel-yel oleh para pendemo.

Usai mendengarkan tanggapan singkat dari perwakilan DPR, selanjutnya korlap dari pendemo dan juga beberapa pedagang bersama tiga anggota DPRD melakukan pertemuan singkat, dan hasil dari pertemuan tersebut disepakati bahwa pedagang besok tetap melakukan aktifitasnya seperti biasanya di pasar Mbilim Kayam.

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *