Di Kepulauan Sembilan, KPU dan Bawaslu Ingatkan Masyarakat Gunakan Hak Pilih di Pemilu 2024

0

Sosialisasi Pemilu di kampung Wejim, kepulauan sembilan, Raja Ampat Rabu (8/11/2023) Foto IST/PBD

Loading

PBDNEWS.COM, RAJA AMPAT – Guna meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pemilihan Umum (Pemilu) serentak tahun 2024, KPU dan Bawaslu kabupaten Raja Ampat mengajak masyarakat Kepulauan sembilan untuk mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan menggunakan hak pilihnya pada 14 Februari 2024 mendatang.

Devisi Hukum dan Pengawasan KPU Kabupaten Raja Ampat, Steven Eibe mengatakan bahwa kurang lebih 96 hari lagi akan dilakukan pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024 mendatang.

“Kita semua warga masyarakat di kepulauan sembilan, secara khusus di Wejim, kita berharap masyarakat yang namanya ada dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) harus menggunakan hak pilihnya untuk memilih. Jangan sampai kita Golput, “ujarnya saat menjadi pemateri sosialisasi pemilu di kampung Wejim, distrik kepulauan sembilan, Raja Ampat, Papua Barat Daya, Rabu (8/11/2023) .

Selain itu, Steven juga mengimbau agar masyarakat tidak bepergian kemana-mana dan tetap berada di wilayahnya masing-masing agar bisa mengikuti Pemilu.

“Jangan sampai pada pelaksanaan Pemilu tidak ada di tempat. Karena Pemilu nanti libur nasional, “imbaunya.

Ia juga mengungkapkan, bahwa Pemilu kali ini sedikit berbeda, sebab masyarakat akan memilih Presiden dan wakil Presiden, DPD RI, DPR RI, DPR Provinsi Papua Barat Daya, dan DPR Kabupaten Raja Ampat.

” Saat datang ke TPS, masyarakat akan memegang lima surat suara. Selain itu, surat suaranya juga berbeda dengan yang di tahun 2019, di mana disertai nama dan foto caleg atau pasangan calon. Kali ini tidak ada fotonya hanya nomor dan nama saja, “ungkapnya.

Sementara itu Komisioner Bawaslu Kabupaten Raja Ampat, Markus Runsowek mengatakan bahwa partisipasi masyarakat dalam Pemilu adalah salah satu aspek penting suatu demokrasi.

Sebab, masyarakat mempunyai andil yang cukup besar dalam proses Pemilu. Di mana masyarakat sebagai pemilih yang menentukan dalam pemenangan proses pemilu tersebut.

“Ada sejumlah tahapan untuk menyongsong pemilu. Setelah penetapan Daftar Calon Tetap (DCT) anggota DPR Kabupaten Raja Ampat, selanjutnya adalah masa penetapan. Namun yang sering terjadi masalah itu di kampanye, ” ucapnya.

Oleh sebab itu, Markus mengharapkan partisipasi masyarakat dengan ikut mengawasi tahapan kampanye.

“Kalau ada yang melanggar Pemilu tolong sampaikan, itu sudah termasuk ikut dalam pengawasan yang bertujuan mewujudkan pemilu yang indah, aman, dan damai. Kalau ada yang langgar aturan bisa ditegur. Atau melakukan pencegahan dengan metode cegah dan tindak. Tapi yang paling utama adalah cegah,” terangnya.

Markus menambahkan, pada saat pelaksanaan Kampanye pada 28 November besok, masyarakat diminta untuk menerima kehadiran mereka yang akan menyampaikan visi-misinya.

“Mereka kampanye bapak ibu jangan tolak mereka, dan jangan menjatuhkan satu sama lain karena berbeda pilihan, “tambah Markus.

Pada kesempatan yang sama, Plt. Kabid Poldagri Badan kesbangpol Raja Ampat, Muhammad Ardi Syaiful Saka menyampaikan bahwa sosialisasi ini sebagai sarana pendidikan politik untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dalam kepemiluan.

“Kegiatan ini diselenggarakan oleh Badan Kesbangpol yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat pada Pemilu 2024. Kami berharap, pada saat pemilu besok tidak ada lagi yang tidak datang ke TPS.

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *