BLU UPBU Kelas I Deo Sorong Bersama Dispar PBD Gelar Coffe Morning Bahas Membahas Pariwisata

0

Pesona Raja Ampat( Foto: Ist)

Loading

PBDNEWS.COM- SORONG – Kepala Disporaparekraf Provinsi Papua Barat Daya, Yusdi N. Lamatenggo menghadiri Coffee Morning yang digelar oleh Kantor Badan Layanan Umum Unit Penyelenggara Bandar Udara (BLU UPBU) Kelas I Domine Eduard Osok (DEO) dengan topik ‘Optimalisasi Tata Kelola Potensi Pariwisata di Papua Barat Daya Untuk Kemakmuran Negeri.

Kegiatan  Coffee Morning yang mengundang sejumlah stakeholder pemerhati pariwisata itu dalam rangka membahas perkembangan dan potensi wisata di Papua Barat Daya itu diselenggarakan di Ballroom Rylich Panorama Hotel, Selasa (23/01/2024) pagi.

Dengan mengundang narasumber dari berbagai instansi seperti Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Disporaparekraf PBD, Dinas Pariwisata Raja Ampat, Dinas Perhubungan, Pimpinan Bandara DEO Sorong dan perwakilan Yayasan Konservasi Indonesia membahas sejumlah isu penting dan strategis dan persoalan mendasar tentang perkembangan pariwisata di Provinsi termuda itu.

Coffee Morning itu juga mengundang para pelaku dan penyedia jasa wisata Kota Sorong, akademisi, pegiat media sosial, influencer, para agent travel dan pimpinan perhotelan di Provinsi Papua Barat Daya.

Kepala Disporaparekraf PBD, Yusdi N. Lamatenggo dalam penyampaiannya menjelaskan dalam mengusung tema besar pariwisata yang akan menjadi ciri khas Provinsi Papua Barat Daya, yakni Sebagai ‘Destinasi Ekowisata Kelas Dunia’ ini, Disporaparekraf menyambut baik berbagai saran dan masukan serta bahasan yang berlangsung selama coffe morning berlangsung.

Sebagai kepala Dinas, Yusdi N. Lamatenggo menyambut baik inisiatif dan keinginan besar kepala bandara DEO agar pertemuan-pertemuan seperti ini dapat sering terjadi agar seluruh stakeholder dan berbagai pihak yang ingin bersama berpartisipasi membangun pariwisata PBD ini dapat terintegrasi dengan baik sehingga terbangun optimalisasi yang baik.

Ia mengatakan kebutuhan utama dalam perkembangan pembangunan pariwisata di Papua Barat Daya harus didukung dengan sarana dan prasarana serta SDM. Menurutnya 3 strategi adaptasi, inovasi, dan kalaborasi digunakan guna terwujudnya Destinasi Ekowisata Kelas Dunia.

“Karena kebutuhan utama kita adalah sarana dan prasarana serta SDM pariwisata. Lalu 3 strategi utama yang akan kita gunakan adalah, adaptasi, inovasi dan kolaborasi, agar tema utama kita, sebagai Destinasi Ekowisata Kelas Dunia, dapat terwujud,” tutup Yusdi Lamatenggo.

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *